Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Jembatan Longsor di Hutabayu Sulitkan Pemasaran Hasil Bumi

Putus- Jembatan kecil penghubung antar Kelurahan Hutabayu dan Huta Gundar Pulo Bayu terancam putus akibat longsor. (Foto: IRWANSYAH) Putus- Jembatan kecil penghubung antar Kelurahan Hutabayu dan Huta Gundar Pulo Bayu terancam putus akibat longsor. (Foto: IRWANSYAH) TANAH JAWA- Terus menerus dilanda longsor, jembatan Gundar melintang di atas saluran irigasi Kampung Melayu, Kelurahan Hutabayu, Kecamatan Hutabayuraja terancam putus. Atas kondisi ini, warga kesulitan mengangkut hasil bumi ke pusat kecamatan. Pasalnya jembatan itu merupakan satu-satunya akses keluar masuk Huta Gundar.

Golang Harianja (38) tokoh masyarakat Hutabayuraja kepada METRO, Selasa (18/4) mengatakan, jika hal ini dibiarkan terus menerus tanpa ada tindakan cepat dari Pemkab Simalungun, sangat berpotensi mengakibatkan longsor yang lebih parah. 

Katanya, longsor bukan hanya mengancam jembatan tapi juga bisa merusak puluhan hektare perladangan yang berada di atasnya. “Bahkan Hutabayuara yang jaraknya 100 meter dari TKP bisa terimbas dampak longsor,” ujarnya.

Agar pengeluaran hasil bumi tidak terganggu, saat ini 8 batang pohon kelapa dijadikan lantai jembatan. Namun demikian , truk pengangkut hasil bumi dilarang melintasi jembatan  tersebut karena tanah pundasi jembatan disangsikan kekuatannya. Hasil bumi seperti ubi dan kelapa sawit terpaksa  dilansir hingga batas jembatan. Setelah itu dibongkar dan dimuat kembali di seberang jembatan.

Jika ada truk yang tertangkap basah melanggar kesepakatan tersebut, maka supir dan truk akan dikenakan denda yang besar. Hal ini dilakukan agar tanah pundasi jembatan bisa bertahan lama.

Golang juga mengaku kecewa terhadap Pemkab Simalungun yang tak mau melakukan perbaikan. Camat Hutabayuraja Riando Purba yang dikonfirmasi METRO mengaku telah melaporkan kondisi tersebut ke instansi terkait. (iwa/ara)(metrosiantar.com)

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments