Info Terkini

10/recent/ticker-posts

Drainase Tak Ada, Jalan Di Panei Tongah Banjir

Jalan Raya-Tigaras Langganan Banjir
BANJIR- Jalan lintas di Desa Bagaduh, Kecamatan Panei banjir saat hujan deras. Jalan di sepanjang desa itu kini juga dipenuhi lubang-lubang seperti kubangan kerbau. (Foto: HORDEN SILALAHI)BANJIR- Jalan lintas di Desa Bagaduh, Kecamatan Panei banjir saat hujan deras. Jalan di sepanjang desa itu kini juga dipenuhi lubang-lubang seperti kubangan kerbau. (Foto: HORDEN SILALAHI)
PANEI TONGAH- Jalan Simpang Raya menuju Tigaras, Kecamatan Panei, Kabupaten Simalungun bertahun-tahun tak pernah diperbaiki. Jalan berlubang-lubang tersebut malah seperti kubangan kerbau jika air sudah menggenangi lubang-lubang jalan. Air ini berasal dari luapan drainase yang tumpat di sepanjang pinggiran jalan.

J Silalahi (56) warga Desa Bahgadu kepada METRO, Minggu (8/4) mengatakan, kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung puluhan tahun. Dia menyebutkan, selain kerusakan badan jalan, buruknya saluran drainase di pinggir jalan juga menyebabkan seringnya badan jalan digenangi air.

 ”Kalau hujan deras, jalan di Desa Bahgadu malah banjir. Air bahkan sering memasuki perumahan warga, khususnya mulai dari Simpang Dusun Bahinsir menuju GKPS Bahgadu,” terangnya.

”Masyarakat dari Desa Sipoldas, Bahgadu, Simantin Tiga, Partuakan, Sibuntuon hingga Tigaras sudah terus menerus mengeluh atas kondisi jalan itu. Masyarakat menganggap pembangunan ke daerah ini seperti dianaktirikan,” tandasnya.

Senada diungkapkan seorang supir angkutan ke daerah itu bermarga Silitonga. ”Saya sudah lebih setahun narik angkot jurusan Siantar-Bangun Pane. Semua jalan rusak dan terus bertambah rusak dan tak ada perbaikan. Mobil saya sering rusak karena kondisi jalan yang begini,” ujar Silitonga.

Warga di Desa Sipoldas juga mengeluhkan hal yang sama. ”Kalau di desa kami tak ada pengaspalan sejak 10 tahun ini. Makanya kalau hujan deras, air selalu tergenang di jalan yang berlubang-lubang itu,” ujar W Saragih (29).

Iamengatakan, tanaman jagung yang ditanami oleh Pemkab Simalungun di area saluran air pinggir jalan adalah salah satu penyebab seringnya aliran air memasuki badan jalan. ”Coba kita lihat, untuk apa ditanam jagung di pinggir jalan itu. Kan drainasenya jadi tersumbat. Akibatnya jalan itu pun rusak karena air sudah mengaliri aspal,” imbuh Saragih.

Para warga tersebut berharap, Pemkab Simalungun segera melakukan perbaikan dengan mengaspal jalan di daerah mereka guna memperlancar transportasi dan penjualan hasil-hasil pertanian mereka ke Pematangsiantar. (hsl/ara)Metrosiantar.com)

Lihat Juga Berita Drainase di http://www.saragih-jambi.blogspot.com/2012/03/puluhan-kilometer-jalan-lintas-siantar.html

Berita Lainnya

Post a Comment

0 Comments